Sunday, April 20, 2025

Yaya's Thought - Renungan Paskah

Paskah 2025, rasanya sedikit berbeda dibanding tahun - tahun sebelumnya. Paskah kali ini temanya "pulang" karena aku posisi sedang merantau, dan Paskah kali ini adalah Paskah pertama saat aku merantau.

Paskah, menurutku adalah perayaan paling berkesan, kenapa??? Karena prosesnya berkesinambungan. Kamis Putih tidak ada berkat penutup dan lagu penutup, lalu dilanjutkan dengan Ibadat Jumat Agung. Ibadat Jumat Agung tidak ada lagu pembuka, Romo langsung sujud di depan Altar, lalu berakhir dengan tidak ada lagu penutup lagi. Vigili Paskah dimulai dengan Upacara Cahaya.

Dulu yaa, sebelum merantau, saya dan teman - teman OMK, selalu lembur mendekati Tri Hari Suci, kegiatan yang pasti ada adalah Dramatisasi Jalan Salib Kisah Sengsara Yesus. Tiap tahun kami coba sajikan sesuatu hal yang baru, monolog, setting panggung kami sajikan dengan berbagai konsep, outdoor indoor, adaptasi dari injil yang berbeda.

Tahun ini saya tidak terlibat dalam proses - proses tersebut, rasanya kurang puas. Saya hanya ikut bantu - bantu saja, cukuplaah untuk mengobati rasa kurang puasnya. 

Kegiatan lainnya ada nongkrong ajaa bareng teman - teman. Kadang ada masakan, kadang yaa hanya cemilan, seru lah kami nongkrong sampai matahari terbit, tidak pernah berfikir kalau besoknya masih ada yang tugas misa, ada yang harus pergi kerja lagi, ada yang sudah pasti dimarahi istri kalau pulang pagi, pokoknya semua beban dunia benar - benar ditinggal, kami cuma pengen senang - senang aja.

Tapi Paskah kali ini berbeda, tidak ada nongkrong - nongkrong. Setelah misa, grup WhatsApp pasti rame, udah banyak yang koar - koar buat nongkrong, kali ini tidak. Hanya share foto aja. Aku berfikir kok tumben, "Ahh mungkin janjiannya waktu masih di Gereja tadi." Karena aku pulang duluan harus mengantar Bapak dan Ibu pulang. Aku langsung naik motor, pergi ke angkringan tempat biasa kami nongkrong. SEPI, ya sudah aku pulang saja.

Besoknya aku pulang ke tanah rantau. Rasa yang sama saat Natal tahun lalu muncul lagi, rasa tidak ingin kembali, entah kenapa beraat banget ninggalin Jogja. 

Paskah kali ini aku belajar bahwa hidup itu sangat dinamis, apapun bisa terjadi dengan kita, kebiasaan, semuanya. Bisa terjadi cepat, maupun secara bertahap. Orang - orang memiliki prioritas lain yang lebih penting, dunia tidak berputar disatu atau dua orang saja, kita semua punya ikatan satu sama lain dan saling mempengaruhi.

No comments:

Post a Comment

Menginap Di Rumah Imel

 Setelah akhirnya Imel mendapat kepastian tanggal wisuda, aku pun mengajukan cuti untuk datang ke wisuda Imel, awalnya aku ragu cutiku dapat...