Monday, April 28, 2025

Yaya's Thought - Am i gonna be okay?

 Kita hidup di zaman serba cepat. Semua berubah dalam hitungan hari, jam, menit, bahkan detik. Pekerjaan, teknologi, bahkan cara kita menjalin hubungan. Di satu sisi kita memiliki akses ke segalanya, tapi di sisi lainnya kepala kita ngga berhenti penuh. Bukan karena kita lemah, tapi karena otak kita dibanjiri terlalu banyak hal terlalu dini, terlalu cepat, terlalu intens. KITA JADI GENERASI DEWASA DITENGAH KEKACAUAN

Kita tumbuh bersama dunia yang terus berisik, dan keresahannya makin besar. Setiap hari ada update baru, standard baru, masalah baru. Secara bertubi - tubi, kita terpaksa untuk ngga cuma mikirin diri sendiri, tapi juga hal - hal yang diluar kendali. Seolah - olah dunia adalah tanggungjawab kita sepenuhnya, padahal belum tentu.

Mungkin, ada hari - hari di mana everything feels broken. Krisis iklim, ketimpangan ekonomi, ketidakpastian kerja, perang, konflik, abuse of power, berita buruk datang tanpa henti. Dan mungkin, rasanya dunia kamu benar - benar sedang tidak baik - baik saja.

Dan itu valid. Merasa overwhelmed, lelah, bahkan numb adalah respon wajar dari tubuh dan pikiran kita yang terus menerus diseret realitas. Kita tumbuh di masa yang jauh dari stabil, jadi wajaar kalau masa depan juga akan terasa kabur. 

Tapi, ditengah dunia yang terus berubah tanpa aba - aba, masih ada satu ruang kecil yang bisa dijaga

DUNIA DALAM DIRI SENDIRI
Ruang yang bisa diatur ulang
Ruang yang bisa dijadikan tempat pulang
Ruang yang bisa dipelihara, agar tetap utuh saat segalanya di luar terasa rapuh.

Merawat dunia kecil bukan berarti tidak peduli dengan dunia luar. Bukan berarti kita tidak berpaling dari realitas.
Justru dari sanalah kekuatan bertumbuh.

Biar kita tetap punya energi buat peduli, tanpa kehilangan diri
Biar kita tetap menjadi bagian dari perubahan, tanpa hancur duluan.

Ngga semua orang harus mengubah dunia
Tapi setiap orang bisa mulai dari mengubah dunianya sendiri:
pola pikir, cara bertindak, dan cara melihat hidup.

Jadi, ditengah dunia yang makin ga masuk akal 
Am i gonna be okay?

Mungkin pertanyaan itu ga harus dijawab hari ini
Tapi selama dunia kecil dalam diri terus dirawat, akan selalu ada harapan untuk teteap berjalan. 
Meski pelan, meski belum pasti.

--Dikutip dari inourtwenties.id--

Friday, April 25, 2025

Yaya's Hope - Keseimbangan

 Kata "seimbang" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sama berat, derajat, ukuran, dan sebagainya. Artinya, sesuatu yang seimbang berada dalam keadaan yang sama atau setara dalam beberapa aspek tertentu.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep seimbang sangat - sangat luas, banyak hal yang dapat menjadi variable yang mempengaruhi keseimbangan kehidupan kita. Keluarga, pertemanan, pekerjaan, pasangan, hobi, dan masih banyak lagi. 

Aku pengen deh, mulai belajar soal tidak menunda - nunda, mulai dari bangun tidur, melipat selimut, mandi, tidak ada yang namanya "5menit lagi aah" mulai disiplin sama diri sendiri, mulai dari disiplin ke diri sendiri, lalu konsisten melakukannya, aku harap hal - hal lain mulai terpengaruh dari kedisiplinan ini, sehingga untuk berkembang dengan modal disiplin dan konsisten, aku yakin semuanya dapat dengan lebih mudah dicapai.

Mengenai prioritas, rasanya sulit untuk benar - benar 100% disetiap moment, kalau kalian menyimak blog ini, kalian pasti sudah tau aktivitasku saat paskah, benaar tidak ada waktu istirahat untukku, yang ada hanya waktu untuk orang tua, dan teman - teman. Aku tidak ingin melewatkan momen yang mungkin bisa saya dapatkan beberapa bulan sekali, atau bahkan setahun sekali. Mungkin aku harus mulai merubah sedikit soal prioritas, usia sudah tiap tahun bertambah, teman - teman juga sudah punya kepentingan masing - masing, waah aku juga perlu berubah nih, aku sama temen - temen harus sama - sama melangkah jalan masing - masing, tapi ingat yaa teman - teman, seperti cerita "Sang Alkemis" yang kembali ke tempat asalnya dengan berbagai cerita selama perjalanannya dan ternyata harta karun impiannya berada di tempat asalnya.

Sunday, April 20, 2025

Yaya's Thought - Renungan Paskah

Paskah 2025, rasanya sedikit berbeda dibanding tahun - tahun sebelumnya. Paskah kali ini temanya "pulang" karena aku posisi sedang merantau, dan Paskah kali ini adalah Paskah pertama saat aku merantau.

Paskah, menurutku adalah perayaan paling berkesan, kenapa??? Karena prosesnya berkesinambungan. Kamis Putih tidak ada berkat penutup dan lagu penutup, lalu dilanjutkan dengan Ibadat Jumat Agung. Ibadat Jumat Agung tidak ada lagu pembuka, Romo langsung sujud di depan Altar, lalu berakhir dengan tidak ada lagu penutup lagi. Vigili Paskah dimulai dengan Upacara Cahaya.

Dulu yaa, sebelum merantau, saya dan teman - teman OMK, selalu lembur mendekati Tri Hari Suci, kegiatan yang pasti ada adalah Dramatisasi Jalan Salib Kisah Sengsara Yesus. Tiap tahun kami coba sajikan sesuatu hal yang baru, monolog, setting panggung kami sajikan dengan berbagai konsep, outdoor indoor, adaptasi dari injil yang berbeda.

Tahun ini saya tidak terlibat dalam proses - proses tersebut, rasanya kurang puas. Saya hanya ikut bantu - bantu saja, cukuplaah untuk mengobati rasa kurang puasnya. 

Kegiatan lainnya ada nongkrong ajaa bareng teman - teman. Kadang ada masakan, kadang yaa hanya cemilan, seru lah kami nongkrong sampai matahari terbit, tidak pernah berfikir kalau besoknya masih ada yang tugas misa, ada yang harus pergi kerja lagi, ada yang sudah pasti dimarahi istri kalau pulang pagi, pokoknya semua beban dunia benar - benar ditinggal, kami cuma pengen senang - senang aja.

Tapi Paskah kali ini berbeda, tidak ada nongkrong - nongkrong. Setelah misa, grup WhatsApp pasti rame, udah banyak yang koar - koar buat nongkrong, kali ini tidak. Hanya share foto aja. Aku berfikir kok tumben, "Ahh mungkin janjiannya waktu masih di Gereja tadi." Karena aku pulang duluan harus mengantar Bapak dan Ibu pulang. Aku langsung naik motor, pergi ke angkringan tempat biasa kami nongkrong. SEPI, ya sudah aku pulang saja.

Besoknya aku pulang ke tanah rantau. Rasa yang sama saat Natal tahun lalu muncul lagi, rasa tidak ingin kembali, entah kenapa beraat banget ninggalin Jogja. 

Paskah kali ini aku belajar bahwa hidup itu sangat dinamis, apapun bisa terjadi dengan kita, kebiasaan, semuanya. Bisa terjadi cepat, maupun secara bertahap. Orang - orang memiliki prioritas lain yang lebih penting, dunia tidak berputar disatu atau dua orang saja, kita semua punya ikatan satu sama lain dan saling mempengaruhi.

Friday, April 18, 2025

Imel's Hope (3) - Brain & Skill

 What I have to do :

1. Belajar bahasa lain

2. Banyak baca buku/artikel

3. Latih public speaking

4. Belajar time & money management yang baik

5. Belajar cara komunikasi yang baik

6. Belajar masak

7. Belajar makeup

 

Imel's Hope (2) - Having Good Personality

Sesi kali ini bakal bahas tentang How to have good personality.

 

TARGET/TUJUAN

- Punya impact untuk orang lain

- Lebih dihargai dan didengar orang lain

- Memiliki pembawaan yang baik/punya vibes yang positif

- Meningkatkan kredibilitas

 

SOLUSI 

- Sopan dan menghargai orang lain, menyapa duluan

- Selalu beri bright smile untuk orang lain

- Lebih peka keadaan sekitar

- Kurangi mengeluh

- Berpikiran positif

- Berpikir sebelum bicara

- Latih ekspresi dan cara bicara

- Punya value untuk ditawarkan ke orang lain

- Aktif di Gereja

- Belajar mengatur emosi

Imel's Thought (3) - Exploring our Inner Self 2

Melanjutkan dari postingan sebelumnya, kali ini aku mau bahas satu hal yang menurutku krusial banget: Kenapa membentuk value diri itu penting?

Kita hidup di dunia yang penuh interaksi, gak sendirian. Ada banyak orang di sekitar kita, dengan perjalanan dan perjuangannya masing-masing. Dan sadar atau tidak, kebahagiaan itu nular. Saat kita berada di sekitar orang-orang yang bahagia, tulus, dan penuh makna, rasanya hidup kita juga ikut ringan. Maka dari itu, penting untuk kita bukan cuma menunggu kebahagiaan datang dari orang lain, tapi juga belajar membagikannya. To be fulfilled, and to find ways to share that fulfillment.

Lalu muncul pertanyaan, How to be impactful?

Jawabannya tentu gak instan. Tapi semuanya bisa dimulai dari satu hal: kenali dirimu sendiri. Cari tahu apa nilai-nilai hidup yang penting buatmu. Apa yang membuatmu merasa “hidup.” Apa tujuanmu. Apa yang membuatmu bangga jadi dirimu.

Dari situ, kita belajar untuk lebih menghargai orang lain. Apalagi mereka yang sudah memberi kita ruang, kesempatan, dan kepercayaan. Jangan lupa juga untuk menjadi orang yang memberi kesempatan bagi orang lain. Karena kita gak pernah tahu, satu hal kecil dari kita bisa jadi hal besar bagi orang lain.

Tapi semua itu gak akan bisa terjadi kalau kita belum bisa mengelola diri sendiri. Kita perlu belajar meregulasi emosi, menjaga pikiran tetap jernih, menguatkan mental, dan merawat diri baik fisik maupun mental. Semua aspek itu saling terkait, dan penting untuk dijaga agar kita bisa hadir dengan utuh, bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.

Topik tentang pengelolaan diri ini akan aku bahas lebih detail di bagian "Aspiring Journey" ya.

Imel's Thought (2) - Exploring Your Inner Life I

Beberapa waktu lalu, aku nonton sebuah video yang dibawakan oleh Putri Tanjung dan Raline Shah. Dari awal sampai akhir, pembahasannya menarik banget. Bukan cuma inspiratif, tapi juga membuka banyak ruang refleksi buatku pribadi. Tanpa sadar, video itu jadi salah satu fondasi penting dalam bagaimana aku mengarahkan ulang hidupku. Ada banyak poin yang aku catat, dan semuanya terasa relate dengan perjalanan yang sedang aku jalani. Karena itu, aku ingin mulai membagikan sedikit demi sedikit hal-hal yang aku pelajari, dan mungkin bisa bermanfaat juga buat yang membaca. Tapi supaya gak terlalu padat, aku akan bagi dalam beberapa postingan.

Dan mungkin kita bisa mulai dari satu hal mendasar: How to Connect with Our Deeper Soul.

Menurutku, segala bentuk perubahan yang benar-benar bermakna harus dimulai dari dalam. Dari diri sendiri. Dari kesadaran akan siapa kita sebenarnya. Ketika kita berhasil terhubung dengan jiwa kita, perubahan itu akan tercermin juga di luar. Kita jadi lebih sadar atas pilihan-pilihan kita. Kita jadi lebih peka terhadap arah hidup yang ingin kita tuju.

Ada banyak cara untuk mulai membangun koneksi ini. Bisa lewat berdoa, meditasi, atau bahkan journaling. Intinya adalah mendengarkan diri sendiri. Dengarkan isi hati yang mungkin selama ini kita abaikan karena sibuk mengejar ekspektasi orang lain atau terburu-buru dalam rutinitas. Kenali posisi kita saat ini dan arah mana yang ingin kita ambil.

Dan di titik ini, kita juga perlu sadar bahwa hidup ini bukan hanya tentang kita. Ada kekuatan yang lebih besar—a higher power—yang dengan caranya sendiri, menuntun kita melewati tiap fase dalam hidup. Kita gak sendiri.

Setelah kita mulai terkoneksi dengan diri kita sendiri, langkah berikutnya adalah mulai mengolah cara berpikir. Mengembangkan mindset yang sehat. Ini tentang belajar nyaman dengan diri sendiri, menerima semua versi diri, baik maupun kurangnya. Tentang berhenti menyalahkan dan mulai menyayangi. Karena saat kita bisa berdamai dengan diri sendiri, di situlah benih kebahagiaan mulai tumbuh.

Dan dari situ, kita bisa mulai membentuk nilai. Our values. Nilai-nilai yang nantinya akan kita bawa dalam hidup, dalam relasi, dalam karya. Nilai yang bisa jadi sesuatu yang kita tawarkan ke orang lain..

Satu hal yang sangat aku garis bawahi dari video itu adalah, dalam hidup ini, yang penting bukan cuma apa yang kita lakukan, tapi dengan niat apa kita melakukannya. Intention is everything.  Karena pada akhirnya, yang tertinggal dari setiap tindakan bukan hanya hasilnya, tapi energi dan niat di baliknya.



Imel's Thought (1) - Survival Mode vs Growth Mode

Beberapa tahun lalu, aku nemu sebuah video menarik yang membahas tentang Survival Mode dan Growth Mode. Topiknya sederhana, tapi cukup mengena. Dan sejak saat itu, aku sering kepikiran soal dua hal ini, karena ternyata, kita semua pernah ada di salah satunya, atau malah masih.

1. Survival Mode
Ini adalah kondisi ketika kita hidup untuk bertahan. Fokus kita adalah tentang bagaimana caranya bisa tetap jalan, walaupun berat. Di fase ini, biasanya kita masih menyimpan banyak luka. Kita lebih sering menahan diri, lebih mudah curiga, dan kadang merasa harus selalu siap membela diri. Kita menolak hal-hal baru karena takut disakiti lagi. Kita terus waspada, karena merasa belum aman. Semuanya tentang bertahan.

2. Growth Mode
Sebaliknya, growth mode adalah saat kita mulai lepas dari beban lama. Kita nggak lagi terjebak di masa lalu, dan mulai membuka ruang untuk hal-hal baru. Kita lebih tenang, lebih terbuka, dan siap belajar. Bukan karena semuanya sudah sempurna, tapi karena kita memilih untuk tumbuh. Kita tahu, nggak semua hal bisa dikendalikan, tapi kita bisa tetap berkembang dari situ.

 Keduanya dibutuhin sama kita, tapi kita gak boleh terlalu lama ada di Survival Mode. 

Diri kita tuh bisa diibaratkan kayak sebuah cawan/gelas yang berisi air, ketika kita terlalu banyak menerima kepahitan maka air di dalamnya akan kotor dan warnanya gelap. Untuk bisa punya cawan yang bersih lagi kita harus buang dulu airnya lalu isi kembali dengan air baru yang bersih. I always believe that when we are brave, the universe will reward us.


Monday, April 14, 2025

Yaya's Hope - Langkah Kecil Menuju Langit

 Ngomongin soal mimpi nih, kita tuh sebagai manusia hidup dari mimpi lhoo...

Waktu kita lahir, udah buanyaak banget orang - orang disekitar kita yang bersyukur akan kehadiran kita, dan mulai menaruh harapan ke kita "Besok kalau sudah gede, jadi dokter yaa" "Besok kalau udah gede, sekolah yang baik biar pinter dan bermanfaat bagi sesama" dan masiih banyak lagi.

Diriku sendiri yang udah 1/4 abad lebih ini hidup tentu masih boleh bermimpi doong. Aku dulu punya mimpi untuk mensejahterakan kehidupan petani di desa nenekku, menjadi penjaga alam supaya alam tidak rusak dan anak cucu kita bisa menikmati keindahan alam. Mungkin mimpi itu akan jadi puncak di kehidupanku kelak.

Sekarang ini ada beberapa mimpi kecil yang bisa aku capai supaya bisa ke arah mimpi besarku

1. Karir - Berani switch career di usia yg sebenarnya udah tergolong telat, sebuah perjudian bagiku, apakah ini keputusan yang tepat atau sebuah blunder. Sempat desperate soal karir, Puji Tuhan sekarang sudah terlihat jalannya, kedepannya ak pengen belajar lagi, ambil kursus biar makin pinter, lalu beberapa tahun lagi coba oppoturnity buat kerja secara remote, karena salah satu tujuanku switch career adalah kerja remote, jadi bisa kerja dari kota asalku Yogyakarta, atau kalau udah berkeluarga, bisa fleksible hahaha.

2. Keluarga - Bapak ibuku semuanya dari Yogyakarta, pengeeen banget ngajak bapak ibu jalan - jalan ke Jakarta, biar bisa merasakan suasana ibukota, lihat gedung - gedung tinggi. Biar tau Jakarta tuh kaya gini lhoo, yang selama ini cuma bisa liat di TV aja. 

3. Kesehatan - Olaharaga giiih, kemarin ke Bandung waktu naik gunung aja rasanya udah mau ketemu Tuhan Yesus 🤣🤣🤣 push up, sit up, plank di kamar, atau weekend jogging tuhh

4. Pertemanan - temenku ga banyak sih, cuman temen SMA sama temen Gereja aja, temen SMA ada yang di Jabodetabek jadi mungkin kalo weekend masih bisa main, tapi ada juga yang di Yogyakarta, masih inget tuh kami bikin server office, terus pura-pura meeting padahal main tebak gambar, so much fun gaiss. Natal dan Paskah wajib pulkam ke Jogja, karena di momen tersebut temen - temen Gereja pasti pada kumpul. Tetep komunikasi yaa wan kawaan, sampe anak kita saling ejek nama kita sebagai panggilannya 🤣🤣🤣

Mimpi apa lagi yaaa yang bakal kuceritain, tunggu aja yaaa

"Tak apa jika hari ini lelah, asalkan kamu tak berhenti. Mimpimu masih menunggu di ujung jalan"

Imel's Hope - Bloom like a flower

Aku suka ngebayangin, kira-kira kalau udah dewasa bakal jadi orang yang kayak gimana ya? Bakal kerja apa ya? Apakah cita-citaku bakal terwujud? 

Dulu aku suka bertanya-tanya juga, kira-kira apakah umurku bisa sampai 17 tahun? 20 tahun? Bisa gak ya aku hidup sampai dewasa? Dan sekarang aku udah di usia ini, 21 tahun. Kesan pertamaku untuk usia ini adalah -> "Gila ya". Cape dan frustrating.... Kalau gabisa ngaturnya..

Aku harus punya hidup yang membahagiakan dan seru, I wanna bloom like a flower, fly like a butterfly, and age like a fine wine.

Hal yang akan aku lakuin untuk mencapai itu adalah:

1. Redirecting my life 

2. Finding a new perspective of life

3. Glowing up (Brain, Beauty, Behaviour) 

4. Buat schedule dan jangan jadi deadliners lagi

5. Bangun portfolio untuk kerja

6. Olahraga

7. Atur pola hidup, buat boundaries untuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan

Setiap detailnya bakal aku bahas di postingan selanjutnya.


Sunday, April 13, 2025

Perkenalan

Hallo semua, aku Yaya, salah satu penggagas mengapa blog ini ada, ini adalah pengalaman pertama saya menulis ke dalam blog.

Saya dan teman saya Imel, kami masing - masing memiliki impian kami satu sama lain, oleh karena itu dengan adanya blog ini, ditujukan untuk mendokumentasikan mimpi - mimpi indah kami, segala yang akan kami lalui, hingga mimpi - mimpi itu terwujud. 

Mengapa kami memilih blog sebagai media menulis adalah karena dengan melalui blog, dunia harus tau bahwa dua insan manusia ini memiliki impian besar yang harus diwujudkan. Karena dengan sebuah impian, membuat hidup menjadi "hidup".

Hola holaa semua, aku Imel... 

Seperti yang udah diceritain Yaya, kami punya banyak banget mimpi. Tapi kami sadar, mimpi-mimpi itu nggak akan jalan sendiri. Harus ada tempat buat nyimpen langkah-langkah kecil kami, sebuah catatan perjalanan untuk ngelihat sejauh apa kami sudah melangkah, dan untuk terus ngingetin kenapa kami memulai ini. Lewat menulis, kami ingin belajar menikmati prosesnya. Nggak cuma fokus ke hasil akhir, tapi juga ngerayain setiap usaha, jatuh bangun, dan semua hal seru (dan kadang absurd) di tengah jalan.


Menginap Di Rumah Imel

 Setelah akhirnya Imel mendapat kepastian tanggal wisuda, aku pun mengajukan cuti untuk datang ke wisuda Imel, awalnya aku ragu cutiku dapat...