Salah satu hal yang aku pelajari dari dr. Aisyah Dahlan adalah bahwa love language merupakan aspek krusial dalam hubungan. Binatang apakah itu?
Love language adalah bahasa cinta, cara unik kita dalam mengekspresikan rasa sayang ke orang lain, dan juga bagaimana kita ingin dicintai. Jadi sebenarnya, ini semacam "bahasa ibu"-nya hati. Kalau kamu ngomong pakai bahasa yang nggak dimengerti pasanganmu, ya bisa-bisa cinta itu nyasar dan malah nggak sampai.
Ada lima jenis love language: Physical Touch (sentuhan fisik), Words of Affirmation (kata-kata afirmasi), Quality Time (waktu berkualitas), Acts of Service (tindakan melayani), dan Receiving Gifts (menerima hadiah). Nggak ada yang lebih baik atau lebih buruk, semua punya cara masing-masing.
Nah, love language-nya Yaya adalah Quality Time dan Physical Touch. Jadi nggak heran kalau Yaya paling bahagia ketika bisa menghabiskan waktu bersama. Hal-hal kecil seperti videocall sebelum tidur, ngobrol ngalor ngidul tentang masa depan, diskusi soal hal-hal deep, atau bahkan main game bareng… semuanya jadi momen penting yang bikin Yaya merasa dicintai. Meskipun LDR, dia tetap berusaha hadir lewat kebersamaan virtual. Karena buat Yaya, yang penting bukan seberapa mewah aktivitasnya, tapi seberapa dekat dan terkoneksi kita saat menjalaninya.
Sementara love language-ku adalah Physical Touch dan Words of Affirmation. Jadi meskipun kami jarang ketemu secara fisik, aku bisa merasa super bahagia hanya dengan sapaan manis, chat penuh kasih, atau obrolan yang tulus dari Yaya. Kata-kata manis dari dia tuh bisa ngisi ulang energiku seharian. Kalimat sederhana seperti “aku bangga sama kamu” atau “aku kangen” bisa bikin hatiku hangat banget. Aku juga suka banget sentuhan fisik, jadi ketika nanti kami bertemu, pelukan, gandengan tangan, atau sekadar dipukpuk itu artinya besar buatku.
Mengetahui love language masing-masing bikin kami bisa lebih saling memahami dan menghargai cara unik kami mencintai satu sama lain. Kami jadi nggak maksa pasangan untuk mencintai dengan cara kita, tapi belajar untuk mencintai dengan cara yang mereka butuhkan.
No comments:
Post a Comment