Monday, October 13, 2025

Cerita Sialku

Pagi itu udah mulai sial sejak aku berangkat. Grab yang aku pesan muter-muter kayak motor kekunci stang gara-gara ada jalan ditutup di dekat tempat tinggalku. Aku cuma bisa pasrah liatin icon motor di map yang nggak juga nyampe-nyampe buat jemput.

Sampai di stasiun pun nasib nggak berubah. Begitu mau tap kartu e-money *tap tap tap* kok gabisa yaa. Lalu aku minta tolong ke petugasnya, akhirnya aku harus beli tiket lewat Go-Transit, fitur dari Gojek untuk naik kereta, karena ribet ngurusin itu akhirnya aku harus nunggu kereta selanjutnya. Lima belas menit yang terasa kayak 3 periode kepemimpinan Mulyono.

Malamnya kupikir semua bakal membaik. Tapi ya tentu tidak. Aku pesen makan Gacoan lewat Grab, dan si drivermuter-muter lagi. Jalan rusak, katanya. Entah kenapa aku kayak dikutuk sama Grab.

Pas malam akhirnya bisa rebahan, kukira semuanya berakhir. Ternyata enggak juga. Mimpi pun ikut bersekongkol.

Rumahku tiba-tiba diserang zombie. Tapi anehnya, rumahku yang aslinya kecil tiba-tiba jadi kayak rumah sinetron: megah, gede, banyak pintu, dan... banyak orang yang aku nggak kenal. Mereka semua panik.

Akhirnya aku kabur dan somehow jadi ngekos di kota yang kena lockdown gara-gara zombie. Tapi dasar aku, masih aja kepikiran pulang. Jadi aku menyelinap balik lewat perumahan samping rumah. Jalannya aku masih hapal. Tapi baru mau belok ke arah rumah, tiba-tiba ada zombie nongol dari depan rumahku. Aku langsung kabur sekenceng-kencengnya.

Balik ke kamar kos, aku cuma bisa duduk di depan jendela, liatin luar yang sepi. Eh, tiba-tiba ada suara dari bawah. Temen SMA-ku, Anggi, anaknya seni banget muncul dan teriak manggil aku. Katanya dia numpang mandi. Yaudahlah, aku bolehin aja, toh dunia lagi kiamat zombie, mandi masih penting.

Dia cerita kalau orang-orang sekarang kumpul di lapangan, katanya aman. Aku ikut dia ke sana, dan… rame banget. Tapi bukannya suasana panik, malah kayak pesta. Musik, lampu, orang ketawa-tawa. Aku nyari siapa pun yang aku kenal nggak nemu satu pun.

Waktu bangun tidur aku cuma bisa ketawa kecil. Kemarin kayaknya dunia lagi sepakat buat ngajarin aku satu hal: kalau sial, ya sial aja sekalian hahahahaa.

No comments:

Post a Comment

Menginap Di Rumah Imel

 Setelah akhirnya Imel mendapat kepastian tanggal wisuda, aku pun mengajukan cuti untuk datang ke wisuda Imel, awalnya aku ragu cutiku dapat...